Tanah Longsor di Simpang Koto Tabang Palupuh, Ada Korban Jiwa


Prosumbar - Musibah tanah longsor di Simpang Koto Tabang, di Jorong Muaro, di Nagari Koto Rantang , di Kecamatan Palupuh mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Korban bernama Asmayeti (50)  yang tengah menunggu tanaman padi miliknya terdampak musibah tanah longsor.


Peristiwa itu terjadi hari ini pukul 17.00 WIB, korban tertimbun material tanah longsor  dan berhasil dievakuasi oleh masyarakat setempat setengah jam berikutnya, pukul 17.30 WIB.


Wali Jorong Muaro Nagari Koto Rantang di Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam Ibrahim kepada RRI, Kamis (7/12/2023) mengatakan pihaknya usai dari Kota Bukittinggi jelang magrib ini segera mendatangi rumah duka.


Dikatakan, dari informasi yang dirinya terima, almarhumah Asmayeti sebelum tebing bukit itu longsor sedang berada di pondok sawahnya  untuk mengusir burung yang memakan padi  budidayanya. Pihaknya akui sebelum musibah ini terjadi, hujan memang melanda wilayah Jorong Muaro.


Ia menyebutkan berkemungkinan intensitas hujan ikut mempengaruhi kekuatan tebing atau tanah hingga berdampak longsor. Namun, lokasi pondok sawah milik Asmayeti berjarak cukup jauh dari tebing bukit, namun panjang material longsoran cukup panjang hingga menimbun korban di pondok sawah tersebut.


“jarak tebing bukit yang longsor itu tidak sampai 500 meter ke pondok sawah Bu Asmayeti. Tapi, karena longsor nya memanjang, maka ujung material longsoran yang menimpa pondok dan menimbun pondok juga korban,”ujarnya


Wali Jorong Muaro Ibrahim akui topografi tebing bukit yang longsor itu tidak begitu curam atau ekstrim, terdapat pepohonan yang tumbuh.  Dirinya yang tidak berada di lokasi kejadian ketika evakuasi korban, akan tetapi dari video yang  diperoleh, tidak disangka tebing bukit itu longsor dan sampai ke pondok sawah milik korban.


“jika saya lihat video lokasi tanah longsor, memang kita tidak menduga akan longsor, jarak tebing dengan pondok sawah itu tidak begitu dekat. Namun, ini mungkin sudah janjian Yang Maha Kuasa, terjadi musibah tanah longsor dan ada korban jiwa,”ucapnya


Ibrahim menambahkan korban musibah tanah longsor atas nama Asmayeti ini berkemungkinan dimakamkan besok hari, Jumat (8/12/2023). Pihaknya belum mendapatkan kepastian informasi apakah jenazah Almarhumah Asmayeti dikuburkan, setelah salah seorang anak beliau datang dari Medan, atau anak almarhumah itu tidak dapat melihat jenazah ibunya untuk terakhir kali sebelum dikebumikan.


“itu yang saya belum dapat kepastian informasinya, karena saya tadi tidak banyak bertanya dengan ahli waris yang tengah berduka, tapi ada terdengar informasi, anak almarhumah yang di Medan akan pulang ke Muaro ini, mengingat jarak Medan juga tidak dekat, apakah jenazah dikebumikan besok atau menunggu anaknya tiba, itu yang belum saya dapat kepastiannya. Namun, malam ini jenazah disemayamkan di rumah duka,”katanya


Wali Jorong Muaro di Nagari Koto Rantang di Kecamatan Palupuh ini tetap mengajak masyarakat yang mendiami wilayah itu untuk tetap memiliki mitigasi kebencanaan, dimana pun dan kapan pun. Hal itu didasari dengan anomali cuaca yang mempengaruhi potensi daerah rawan bencana. Ibrahim juga mengenang pada 3 Mei 2023 lalu, dirinya harus kehilangan ibunda tercinta.


Almarhumah Fitriati, yang meninggal dunia  ketika musibah tanah longsor terjadi pada waktu itu.  Masyarakat yang berdomisili di kawasan tebing dan bukit diminta untuk memperhatikan kondisi tempat tinggalnya