Andre Rosiade Dinilai Cakap Berkolaborasi dengan Kepala Daerah di Sumbar



Prosumbar - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang Ilham Adelino Azre menilai Andre Rosiade mampu membangun kolaborasi yang baik dengan bupati dan wali kota di Sumatera Barat (Sumbar). Menurut Ilham, hal itu tercermin dari kunjungan Andre ke setiap kabupaten dan kota kemarin selalu didampingi oleh kepala daerah.


Pada Jumat dan Sabtu (16/17/6) lalu, Andre berkeliling mendatangi Tanah Datar, Bukittinggi, Padang Panjang, dan Padang, untuk memastikan warga mendapatkan sinyal telekomunikasi, aliran listrik, gas elpiji 3 Kg bersubsidi dan beasiswa untuk siswa kurang mampu. Pada agenda tersebut, Andre didampingi kepala daerah.


Azre menuturkan kemampuan Andre berkolaborasi berbeda dengan Gubernur Sumbar saat ini yang banyak dikeluhkan, karena kurang melibatkan Bupati dan wali kota saat datang ke daerah. Hal itu menimbulkan kesan ketidakharmonisan antara gubernur selaku wakil pemerintah dalam melaksanakan fungsi koordinasi, pembinaan dan pengawasan terhadap kabupaten dan kota, dengan kepala daerah di bawahnya.


"Beberapa analisis menyebutkan hal tersebut terjadi karena perbedaan partai politik yang menaungi Kepala Daerah tersebut, sehingga menyulitkan Gubernur dalam melaksanakan perannya dalam koordinasi, kolaborasi dan sinergi pembangunan dengan Bupati dan Wali Kota," kata Azre dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2023).


Azre mencermati, Andre kerap didampingi bupati/wali kota dalam kegiatannya, meskipun kepala daerah berasal dari partai-partai berbeda. Misalnya, Bupati Tanah Datar Eka Putra dari Partai Demokrat, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran dari NasDem, Wali Kota Padang Hendri Septa dari PAN, dan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dari Gerindra.


"Kolaborasi dan sinergi dalam membangun Sumbar ini ditunjukkan Andre Rosiade sebagai anggota DPR RI ketika berkunjung dan membawa program ke daerah, dan juga membawa bupati/wako se-Sumbar dalam melakukan lobby atau kunjungan ke beberapa Kementerian untuk percepatan pembangunan di Sumbar," jelas kandidat Doktor Ilmu Politik itu.


Azre menyebut, politik kebersamaan yang dijalankan Andre Rosiade dengan beberapa kepala daerah di Sumbar merupakan perwujudan atau ekspresi dari sikap saling percaya (mutual trust). Hal itu disebutnya akan menjadi modal utama dalam pencapaian kehidupan masyarakat Sumatera Barat yang lebih maju, adil, dan sejahtera pada masa depan.


"Hal ini secara tidak langsung pada jangka panjang akan mendelegitimasi kewibawaan Gubernur. Masyarakat tentu akan berpikir cerdas, mengapa Andre Rosiade mampu membangun kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan Bupati/Walikota, walaupun berbeda partai," tutur Azre.


Cara kepemimpinan Gubernur, kata Azre, juga menjadi poin utama dalam hubungan gubernur dan wali kota/bupati, walaupun berbeda partai yang menaungi kepala daerah tersebut. Hal ini akan dapat dihilangkan ketika kepemimpinan tersebut mampu melepaskan sekat kepartaian.


"Kepemimpinan yang kuat dan lepas dari sekat parpol ditunjang oleh komunikasi yang kuat dan cair antar kepala daerah akan memperkuat kolaborasi, koordinasi dan sinergi pembangunan di Sumatera Barat," terang Azre.


Ia menambahkan hubungan dan komunikasi yang baik itu tidak hanya mesti dijalin dengan kepala daerah, tapi juga dengan anggota DPR RI yang berasal dari Sumatera Barat maupun yang mempunyai ikatan historis dengan Sumbar.


"Kepemimpinan yang baik mencerminkan kualitas hubungan serta interaksi antara seorang pemimpin dengan orang yang dipimpinnya dalam konteks kewenangan yang dimilikinya serta bagaimana kemampuan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain," ujar Azre.